Daftar Isi
Apa itu Search Intent?
Search intent adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan tujuan dari pencarian online. Ketika pengguna internet melakukan pencarian secara online, mereka biasanya mencari jawaban, ingin membeli barang, atau mencari informasi tertentu.
Dari hasil pencarian pengguna, Google melakukan analisis. Hasil analisis tersebut digunakan untuk memperbaiki algoritma untuk menentukan apa yang dicari pengguna dan apa yang harus ditampilkan di Google.
Google sendiri melakukan update algoritma secara rutin berdasarkan analisa data yang mereka dapatkan untuk meningkatkan layanan mereka kedepannya.
Mengapa Search Intent Penting bagi SEO?
Search intent sangat penting ketika melakukan SEO. Intensi pencarian memiliki peranan besar dalam keberhasilan content marketing dan SEO. Baru-baru ini Google merilis laporan “How Search Intent Is Redefining the Marketing Funnel”. Laporan tersebut menjelaskan bahwa apabila user intent tidak terpuaskan, situs web tidak akan mendapat peringkat tinggi di Google.
Ketika Anda berhasil membuat content yang memuaskan intensi si pencari di website Anda, berarti Anda membuat konten berkualitas. Jadi, intensi pencarian dari sebuah kueri sangat bermanfaat ketika melakukan SEO.
Jika website Anda ingin mendapatkan rank tinggi di Google, memahami intensi dari sebuah keyword sangatlah krusial.
4 Jenis Search Intent
Ada empat macam search intent yang dapat Anda gunakan saat melakukan keyword research. Berikut adalah penjelasannya:
1. Informasi
Banyak orang melakukan pencarian di internet untuk mencari informasi. Informasi tersebut bisa seputar kesehatan, produk yang ingin dibeli, informasi tentang pendidikan untuk anak-anak, maupun bisnis dan investasi. Intensi jenis informasi memiliki pertanyaan spesifik dan biasanya ingin mengetahui tentang suatu topik lebih detail.
Misalnya saja, Anda mencari ayam goreng. Google paham bahwa yang Anda cari adalah resep membuat goreng, bukan sejarah pembuatan ayam goreng. Bahkan pencarian tersebut dilengkapi dengan gambar dan video.
2. Navigasi
Jenis user intent kedua adalah navigasi. Biasanya pengguna mencari situs web tertentu dan mereka sudah tahu ke mana arah pencarian. Para pengguna merasa lebih cepat dan mudah mengetik keyword di Google daripada harus mengetik URL di web browser. Contoh pencarian navigasi adalah Youtube, Facebook, Tokopedia, dan lainnya.
3. Review/Komparasi
Para pengguna yang memiliki intensi untuk melakukan transaksi biasanya mencari layanan atau produk tertentu di pasaran. Jika belum menemukan solusi yang tepat, biasanya mereka akan mencari informasi berupa ulasan atau perbandingan. Contoh keyword yang digunakan: product review atau testimoni, restoran murah dan enak di Jakarta, atau Samsung S22 Ultra vs iPhone 13 Pro Max, dan lainnya.
4. Transaksi
Intensi selanjutnya adalah transaksi. Dalam intensi ini para pencari sudah mantap dengan pilihannyas dan ingin membeli barang. Kebanyakan dari mereka sudah tahu barang apa yang akan dibeli. Mereka mencari tempat tepercaya untuk membeli barang tersebut. Contoh keyword yang digunakan : beli Macbook pro atau harga Samsung S22.
Cara Menerka Search Intent dari Suatu Query
Ada banyak istilah pencarian di mana para pengguna bukan hanya mencari konten. Mereka mungkin ingin membeli sesuatu, daftar untuk uji coba gratis, atau mencari kutipan.
Misalnya, saat Anda menelusuri keyword “beli Apartemen Jakarta”. Dari kata kunci tersebut, para pengguna sedang mencari pilihan hunian apartemen di Jakarta. Sebaliknya, jika seseorang mengetik “Tips Investasi Apartemen”, maka intensi informasi akan muncul.
Jika Anda menggunakan tools untuk riset kata kunci, Anda bisa menggunakan beberapa tools gratis untuk riset keyword untuk membantu Anda.
Cara Mengoptimasi Konten dengan Search Intent
Jenis konten yang Anda buat harus sesuai dengan Search Intent pencari. Jika Anda ingin melakukan optimasi konten yang sesuai, gunakan 3 cara ini:
1. Cek reliabilitas SERP (SERP reliability)
Peringkat Google selalu berubah dan naik turun dari waktu ke waktu. Anda tidak bisa hanya bergantung dengan analisis daftar situs web teratas. Hal ini dikarenakan intensi pencarian sering mengalami perubahan. Oleh karena itu, cek histori peringkat kata kunci yang ditargetkan dan lihat hasil reliabilitas SERP.
2. Pastikan konten yang dibuat berbanding lurus dengan 3 C Search Intent
Pastikan konten yang dibuat sesuai dengan intensi pencarian terhadap keyword yang dioptimasi. Kemudian, Anda bisa menganalisis intensi pencarian berdasarkan 3 C, yaitu content type, content format, dan content angle.
3. Periksa hasil pencarian dan halaman peringkat teratas
Lakukan pengecekan pada hasil pencarian dan laman peringkat teratas. Tujuannya adalah untuk memutuskan jenis konten yang akan dibuat sesuai dengan intensi pencarian. Lakukan analisis dan riset keyword pada laman di peringkat peringkat teratas.
Halaman yang muncul pada peringkat atas di Google biasanya adalah halaman yang sudah memenuhi search intent pencari, dan websitenya sudah melakukan SEO dengan baik.
Konklusi
Inilah penjelasan mengenai search intent dan cara memahaminya dari sebuah keyword. Intensi pencarian dari sebuah kueri sangat bermanfaat ketika menjalankan SEO dan perencanaan strategi content. Hubungi kami jika Anda masih bingung tentang SEO ataupun content marketing.
Meson Digital Agency Jakarta berpengalaman dan terbukti sudah membantu berbagai client di bermacam industri.