Daftar Isi
Bagi Anda yang sudah memiliki pengalaman menjalankan strategi SEO, tentunya sudah tidak asing dengan istilah sitemap. Peran sitemap dalam konteks SEO bisa diibaratkan sebagai peta yang membantu search engine seperti Google dalam menjelajahi website Anda.
Tanpa adanya sitemap, Google akan kesulitan menentukan ‘jalur’ mana saja yang perlu dilewati untuk dapat menjelajahi website Anda dengan efektif.
Untuk mendapatkan informasi lebih dalam mengenai apa itu sitemap serta cara membuatnya, simak pembahasan di bawah ini.
Apa itu Sitemap?
Sitemap adalah file dengan format XML yang berisi list pages penting dari website Anda. Keberadaan file sitemap ini bertujuan untuk memastikan search engine dapat dengan mudah menemukan dan melakukan crawling pada website.
Selain itu, sitemap juga berguna untuk membantu search engine dalam memahami struktur website Anda. Idealnya, Anda membutuhkan search engine seperti Google untuk men-crawl semua pages penting pada website Anda.
Namun terkadang, ada beberapa page penting yang tidak punya atau hanya memiliki sedikit internal link yang menaut page tersebut. Hal ini akan menyulitkan Google untuk menemukan page penting tersebut pada website Anda. Dengan keberadaan sitemap, hal itu dapat teratasi.
Bagaimana Bentuk XML Sitemap?
Pembuatan XML sitemap ditujukan untuk dibaca search engine, bukan manusia. Sehingga strukturnya cenderung rumit untuk dipahami oleh kita jika belum pernah melihatnya.
<?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?>
<urlset xmlns="http://www.sitemaps.org/schemas/sitemap/0.9">
<url>
<loc>https://meson-digital.com/</loc>
<lastmod>2022-01-22T12:20:20+03:00</lastmod>
</url>
<url>
<loc>https://meson-digital.com/blog/</loc>
<lastmod>2022-01-21T10:45:25+03:00</lastmod>
</url>
</urlset>Untuk membantu Anda memahami informasi apa saja yang terkandung dalam sitemap, berikut penjelasan dari setiap elemen yang berada dalam sebuah sitemap.
XML declaration
<?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?>Bagian ini memberitahukan search engine bahwa mereka sedang membaca file XML. Bagian ini juga mengandung informasi mengenai versi XML dan character encoding yang digunakan.
URL set
<urlset xmlns="http://www.sitemaps.org/schemas/sitemap/0.9">URL set merupakan wadah untuk semua URL di sitemap. Bagian ini juga memberi tahu crawler standar protokol mana yang digunakan. Sebagian besar sitemap menetapkan standar Sitemap 0.90, yang didukung oleh Google, Yahoo!, dan Microsoft.
URL
<url>
<loc>https://meson-digital.com/</loc>
<lastmod>2022-01-22T12:20:20+03:00</lastmod>
</url>Bagian ini merupakan parent tag dari setiap URL. Anda butuh menspesifikasikan lokasi URL dalam tag <loc>.
Selain <loc>, ada beberapa tag lain yang bisa ditambahkan pada sitemap untuk menghadirkan informasi yang lebih lengkap mengenai page Anda kepada search engine. Berikut beberapa diantaranya:
<lastmod>: Menunjukkan tanggal terakhir page tersebut dimodifikasi.<priority>: Menunjukkan skala prioritas URL relatif dengan URL lainnya pada website Anda. Rentang nilai prioritas adalah 0.0 sampai 1.0. Semakin tinggi nilainya maka URL tersebut semakin penting.<changefreq>: Menunjukkan seberapa sering sebuah page dilakukan pembaharuan. Tujuannya untuk memberitahu search engine seberapa sering mereka harus men-crawl URL tersebut.
Cara Membuat Sitemap
Terdapat beberapa cara yang bisa Anda gunakan untuk membuat sitemap. Beberapa CMS akan secara otomatis membuat dan memperbaharui sitemap untuk website Anda. Namun jika tidak, Anda dapat menggunakan plugin tambahan.
Membuat Sitemap di WordPress
Jika website Anda menggunakan CMS WordPress, maka Anda membutuhkan plugin tambahan seperti Yoast SEO untuk membuat sitemap.
Untuk menginstall Yoast SEO, login menuju Plugins > Add New dan cari ‘Yoast SEO’.
Masuk ke SEO > General > Features, dan pastikan toggle XML sitemap dalam kondisi On.
Jika langkah tersebut telah berhasil dilakukan, maka Anda sudah bisa melihat sitemap website Anda di domain.com/sitemap.xml atau domain.com/sitemap_index.xml.
Membuat Sitemap Tanpa CMS
Jika Anda tidak menggunakan CMS dan pages website Anda berjumlah kurang dari 500, maka Anda bisa membuat sitemap dengan bantuan versi gratis tool Screaming Frog.
Install Screaming Frog, lalu masuk ke Mode > Spider.
Masukkan URL homepage website Anda pada kolom seperti di bawah, lalu klik “Start” untuk memulai proses crawling.
Setelah proses crawling selesai, masuk ke tab Sitemap > XML Sitemap untuk meng-export sitemap Anda.
Cara Submit Sitemap ke Google
Sebelum memulai proses ini, Anda perlu tahu terlebih dahulu di mana letak sitemap Anda.
Jika Anda menggunakan plugin, kemungkinan besar Anda dapat menemukannya di URL:
domain.com/sitemap.xml
Jika Anda menggunakan Yoast SEO, sitemap Anda berada di:
domain.com/sitemap_index.xml
Namun jika Anda membuat sitemap secara manual, beri nama sitemap Anda ‘sitemap.xml‘ lalu unggah ke root folder website Anda. Setelah itu Anda akan dapat mengakses sitemap di domain.com/sitemap.xml.
Masuk ke Google Search Console > Sitemaps > masukkan lokasi sitemap > klik “Submit“
Konklusi
Sekarang Anda telah mengetahui apa itu sitemap dan cara membuat sitemap untuk strategi SEO website Anda.
Memiliki sitemap merupakan hal yang cukup penting dalam upaya SEO agar Google dapat memahami struktur website dan melakukan crawling pada website Anda dengan mudah. Crawling adalah salah satu dari cara kerja search engine.
Penjelasan di atas seharusnya cukup untuk membantu dalam membuat sitemap sendiri untuk website Anda. Namun jika Anda membutuhkan bantuan pembuatan sitemap atau penerapan strategi SEO lainnya, Meson siap membantu.
Meson adalah digital agency Jakarta yang telah berpengalaman menjalankan strategi SEO untuk berbagai bisnis dari industri yang beragam.
