Daftar Isi
Apa itu Conversion Rate Optimization (CRO)?
Conversion Rate Optimization adalah upaya meningkatkan conversion rate pada aktivitas digital marketing Anda.
Conversion rate pada digital marketing merupakan metrics yang sangat penting karena metrics inilah yang biasanya digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan sebuah campaign.
Setelah memahami pentingnya conversion rate, sekarang saatnya Anda mengetahui cara mengoptimasikan conversion rate tersebut!
Pengoptimalan tingkat konversi atau Conversion Rate Optimization (CRO) ialah suatu proses sistematis guna meningkatkan angka persentase pengunjung website yang melakukan suatu konversi atau lebih yang dikehendaki pemilik situs, seperti mengisi data pada formulir, melakukan pembelian, menjadi pelanggan, dan lain-lain.
Proses CRO melibatkan pemahaman tentang bagaimana pengguna berpindah melalui situs Anda, tindakan apa yang mereka ambil, dan apa yang menghentikan mereka dari menyelesaikan sasaran konversi.
Oleh sebab itu, Anda harus memiliki data yang cukup dari seluruh kegiatan pengguna baik di media sosial maupun website sekaligus mengetahui cara meningkatkan conversion rate.
Mengapa Harus Melakukan Conversion Rate Optimization (CRO)?
Meskipun tidak selalu terkait secara langsung dengan lalu lintas atau peringkat situs web organik yang menarik pada halaman hasil mesin pencari atau search engine results page (SERP), pengoptimalan Conversion rate adalah salah satu cara yang bermanfaat untuk keperluan SEO (search engine optimization) dan keseluruhan aktivitas digital marketing Anda.
Setidaknya ada 5 keuntungan jika Anda melakukan CRO dengan baik dan benar :
1) Meningkatkan Pemahaman Terhadap Customer
Optimasi tingkat konversi dapat membantu Anda lebih memahami audiens utama Anda dan menemukan bahasa atau pesan apa yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Pengoptimalan tingkat konversi perlu didasarkan pada menemukan pelanggan yang tepat untuk bisnis Anda.
Mendapatkan lebih banyak pengunjung situs tak ada nilai tambah bagi bisnis jika mereka bukan tipe pengunjung yang tepat!
2) ROI (Return on Investment) yang Lebih Baik
Tingkat konversi yang lebih tinggi berarti menghasilkan lebih banyak pendapatan dengan sumber daya yang Anda miliki. Dengan melakukan CRO, Anda akan menerima lebih banyak jumlah konversi tanpa harus menghadirkan lebih banyak calon pelanggan maupun menambah biaya.
3) Skalabilitas Optimal
Meskipun ukuran audiens Anda mungkin tidak berskala, seiring pertumbuhan bisnis Anda, CRO memungkinkan Anda berkembang tanpa kehabisan calon pelanggan. Dengan mengubah lebih banyak visitor menjadi pembeli, Anda dapat mengembangkan bisnis tanpa harus menambah biaya atau tenaga digital marketing.
4) Memperbaiki User Experience
Ketika pengguna merasa mudah dan terbantu ketika berselancar di situs Anda, mereka cenderung akan bertahan. CRO mempelajari apa yang berhasil dan yang gagal di situs Anda. Dengan mengambil elemen situs apa yang berhasil dan mengembangkannya, Anda akan membuat pengalaman pengguna yang lebih baik.
Pengguna yang merasa terbantu dan sudah mempercaya sebuah situs web akan bersedia mengambil tindakan lebih mendalam dengan situs tersebut seperti membeli dan mengisi data. Beberapa bahkan akan menjadi pelanggan loyal yang senantiasa merekomendasikan produk Anda.
5) Meningkatkan Kepercayaan Konsumen
Agar para pengguna bersedia membagikan data kartu kredit, alamat email, atau informasi pribadi apa pun, mereka harus benar-benar mempercayai situs tersebut. Situs web Anda ibaratnya adalah staff penjual nomor satu bagi Anda. Sama seperti tim penjualan internal, situs Anda harus profesional, sopan, dan siap menjawab semua pertanyaan pelanggan Anda.
4 Cara Mengoptimasi Conversion Rate
Berikut ini adalah beberapa cara meningkatkan conversion rate yang paling utama. Pelajari secara saksama untuk mengoptimasi tingkat konversi situs Anda!
1) A/B testing
Kunci dari A/B testing adalah mengubah hanya satu hal dari variasi ke variasi. Ini merupakan landasan pengoptimalan tingkat konversi. Misalnya, mengubah penempatan tombol, gambar, dan copy (deskripsi produk) dari versi A ke versi B. Namun, perlu diingat, pengujian ini hanya dapat dilakukan selama situs Anda memiliki cukup data.
2) Customer Value Proposition
Proposisi nilai pelanggan atau Customer Value Proposition (CVP), dengan jelas menggambarkan nilai tambah yang Anda berikan kepada para pelanggan dan nilai tambah tersebut bersifat unik.
Hal terpenting dalam hal ini, pengunjung situs web Anda dapat mengetahui apa produk Anda dengan mudah dan mengapa mereka harus membelinya. Semua dapat dideskripsikan dengan gaya copywriting mumpuni.
3) Gunakan Bahasa Sehari-Hari
Pilih bahasa yang sesederhana mungkin untuk mendeskripsikan produk Anda. Jangan gunakan kata-kata yang terlalu rumit karena itu hanya akan membuat pengunjung situs bingung atau bahkan meninggalkan situs Anda.
Deskripsi produk hendaknya dapat “memanusiakan” pelanggan, sehingga mereka dapat cepat memahami produk Anda.
4) Menciptakan “Sense of Urgency”
Menciptakan urgensi akan membuat pelanggan Anda cepat memutuskan untuk melakukan suatu konversi, terutama pembelian. Dalam contoh kasus ritel Walmart, pada halaman penawaran produk di situsnya terdapat kata “only 2 left!” yang berarti bahwa jumlah produk yang ditawarkan hanya tinggal sedikit sehingga membuat pelanggan segera memutuskan untuk membeli.
Konklusi
Jika Anda dapat meningkatkan persentase pengunjung situs web yang akhirnya menjadi pelanggan yang membayar, Anda dapat dengan cepat meningkatkan pendapatan sekaligus mengembangkan bisnis Anda. Di sini lah letak pentingnya optimasi conversion rate Anda.
Setelah mengetahui cara meningkatkan conversion rate di atas, sudahkah Anda tergugah untuk mulai memperhatikan pentingnya optimalisasi tingkat konversi? Jika sudah, segera saja hubungi Meson Digital Marketing Agency.
Sebagai salah satu Digital Agency di Jakarta, Meson didukung oleh para tenaga profesional di bidang Pengembangan Situs Web, SEO, Iklan Google, serta Pemasaran dan Manajemen Media Sosial. Kami siap membantu Anda meraih sukses!