Daftar Isi
Content pillar atau cornerstone content adalah konsep yang digunakan dalam strategi Search Engine Optimization (SEO) untuk menentukan topik utama pada suatu situs web. Konten ini merupakan halaman atau bagian dari situs web yang memuat informasi berkualitas dan memiliki relevansi tinggi terhadap topik utama situs. Bagaimana cara membuat content cornerstone yang baik dan benar untuk strategi SEO? Simak ulasan dari kami berikut ini.
Jenis Cornerstone Content SEO
Secara umum, terdapat beberapa jenis cornerstone content yang dibuat dalam strategi SEO:
1. The Guide
Content pillar jenis “guide” akan memberikan audiens gambaran komprehensif serta apa saja yang audiens perlu ketahui mengenai subjek tertentu. Beberapa konten ini bersifat evergreen dan mudah dipahami oleh pemula yang sedang mempelajari suatu topik.
2. The What Is
Sesuai dengan namanya, konten “the what is” berusaha untuk menggambarkan, mendefinisikan, dan menjelaskan suatu topik secara mendalam supaya mampu menjawab pertanyaan audiens.
Strategi ini dapat membantu apabila Anda menargetkan audiens pemula dengan memperkenalkan topik dan menyediakan sub materi secara mendalam. Jika pembahasan cukup cukup kompleks, Anda dapat memecah tema atau sub topik menjadi beberapa segmen.
3. How To
Cornerstone content “how to” berguna untuk menginformasikan dan mempersuasi audiens bagaimana memecahkan masalh atau menyelesaikan tugas spesifik.
Alih-alih membuat konten yang komprehensif seperti “the guide”, “how to” content akan memberikan detail yang lebih terperinci terkait dengan langkah atau panduan yang harus dilakukan untuk mencapai hasil tertentu.
Pentingnya Cornerstone Content dalam Strategi SEO
Content cornerstone memiliki banyak manfaat bagi penerapan SEO. Inilah beberapa manfaat di antaranya:
1. Memaksimalkan Strategi SEO
Adanya struktur konten yang tertata akan memaksimalkan implementasi Search Engine Optimization (SEO). Sebab, Googlebot akan semakin mudah untuk melakukan crawling karena setiap konten terhubung satu sama lain. Semakin mudah website di-crawl, semakin mudah Google menemukan dan menjadikan website di page awal.
2. Meningkatkan User Experience
Membuat content cornerstone akan membantu user untuk menemukan informasi secara spesifik dengan navigasi yang jelas. User experience yang baik menjadikan orang merasa lebih nyaman untuk menjelajahi situs Anda. Sehingga akan memengaruhi algoritma Google lebih banyak data untuk menunjukkan bahwa Anda layak mendapat peringkat lebih tinggi.
3. Membantu Konten untuk Ranking
Cornerstone content mampu menghubungkan berbagai macam artikel dengan berbagai topik. Hal ini membuat ulasan di dalam cornerstone content menjadi sangat luas. Namun, content dengan cakupan yang sangat luas tersebut memiliki kompetisi yang tinggi di SERP.
Untuk membuat konten dengan keyword yang luas menjadi ranking, Anda perlu membuat pembahasan yang komprehensif berdasarkan keyword umum tersebut dan menghubungkannya dengan beberapa long tail keyword. Ketika artikel dengan keyword utama tersebut berhasil ranking, maka konten akan mengarahkan backlink dan traffic.
Cara Membuat Cornerstone Content
Membuat cornerstone content butuh riset yang mendalam, sebab artikel yang akan ditulis menjabarkan berbagai informasi yang lengkap dan terstruktur. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat content pillar untuk strategi SEO:
1. Tentukan Topik Utama
Topik utama yang Anda tentukan akan menjadi fokus konten situs web yang terkait dengan bisnis dan minat audiens Anda. Topik sebuah artikel cornerstone harus menarik, relevan, dan esensial bagi audiens.
Jika Anda bingung topik seperti apa yang akan dibuat, Anda dapat melakukan observasi sederhana terhadap audiens dengan cara memposisikan diri sebagai orang yang membutuhkan jasa atau produk Anda.
Misalkan, bisnis Anda bergerak di bidang medical lab yang menyediakan layanan skrining kesehatan untuk masyarakat umum. Sementara itu, banyak orang ingin melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui kondisi saat ini atau menderita penyakit tertentu. Audiens Anda butuh informasi mengenai medical check up.
Anda dapat membuat topik tentang “pemeriksaan jantung”, yang mana topik ini merupakan salah satu jenis dari medical check up. Topik ini bersifat informatif untuk mengedukasi audiens yang ingin melakukan skrining jantung dan butuh informasi selengkapnya sebelum menjalani pemeriksaan.
2. Analisis Kata Kunci
Analisis kata kunci yang relevan untuk setiap topik dan pastikan bahwa kata kunci tersebut memiliki volume pencarian dan kompetisi yang masuk akal. Akan tetapi, Anda perlu memahami jika tidak semua kata kunci cocok dijadikan bahan untuk artikel cornerstone. Keyword harus memenuhi kriteria:
- Memiliki informational intent;
- Terdapat traffic potensial;
- Mempunyai topik cukup luas.
Anda dapat menggunakan Ahrefs untuk menganalisis dan mencari kata kunci. Dari Ahrefs, Anda bisa mempelajari seberapa besar search volume suatu keyword dan tingkat kesulitannya. Kedua aspek tersebut akan sangat menentukan potensi artikel bisa naik di halaman pencarian pertama atau tidak.
Masih menggunakan contoh topik yang sudah ditetapkan sebelumnya yaitu “pemeriksaan jantung”, Anda menemukan kata kunci “pemeriksaan jantung” yang kebetulan serupa dengan topik.
Kata kunci “pemeriksaan jantung” memiliki search volume 900 dan keyword difficulty 0. Itu artinya, kata kunci ini cocok Anda gunakan karena mempunyai traffic yang potensial, bersifat informatif, serta topik cukup luas.
Selanjutnya Anda juga perlu melakukan riset long tail keyword yang berguna sebagai supporting keyword dalam artikel.
3. Buat Konten Utama yang Komprehensif
Topik dan keyword sudah ditentukan. Maka langkah berikutnya Anda dapat mulai menulis content. Membuat konten yang komprehensif menjadi tantangan tersendiri. Untuk mempermudah pencarian bahan tulisan, Anda bisa merujuk ke online course, jurnal dan orang yang ahli di bidangnya.
Sedangkan untuk membuat outline, Anda bisa melakukan observasi terhadap kompetitor. Sebisa mungkin buatlah konten yang lebih lengkap dan terstruktur dibandingkan kompetitor dengan ulasan serupa.
Anda juga dapat memanfaatkan fitur “people also ask for” pada halaman pertama Google yang menampilkan query pertanyaan terkait topik. Dengan begitu, Anda bisa tahu hal apa yang paling sering ditanyakan oleh audiens dan memberi informasi sesuai dengan pertanyaan.
4. Tambahkan Artikel Supporting
Content pillar butuh supporting keyword yang membahas salah satu sub topik. Pilihlah sub topik yang memiliki keyword dengan search volume yang mumpuni.
Misalkan untuk “pemeriksaan jantung”, Anda bisa membuat supporting article menggunakan keyword “elektrofisiologi jantung” dengan search volume 150 dan keyword difficulty 0. Kata kunci “elektrofisiologi jantung” sendiri merupakan salah satu jenis dari pemeriksaan jantung.
5. Hubungkan Konten
Jika cornerstone content dan artikel pendukungnya sudah siap, saatnya Anda melakukan internal linking. Cara ini berguna untuk memperkuat hubungan antar page dan membantu mesin pencari memahami struktur situs web. Selain menghubungkan content pillar dengan supporting content, Anda dapat menghubungkannya dengan konten lain yang kebetulan mempunyai ulasan serupa.
Itulah ulasan mengenai cara membuat strategi cornerstone content untuk strategi SEO. Percayakan manajemen dan implementasi SEO bisnis Anda bersama Meson Digital Marketing Agency. Tim expert kami siap membantu Anda melalui jasa SEO yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda.