Emotional Branding: Strategi untuk Menyentuh Hati Audiens

Syah Rezi Tungga Dewi
emotional branding

Daftar Isi

    Konsep emotional branding sangat penting dalam dunia marketing. Dengan adanya emotional branding, hubungan yang tercipta antara brand dan konsumen bisa berjalan lebih dalam dan pada akhirnya dapat meningkatkan loyalitas pelanggan. 

    Sama halnya dengan pemasaran offline, konsep emotional branding ini juga bisa dimasukkan dalam ranah digital marketing. Ikuti ulasan dari Meson Digital Agency terkait emotional branding dan bagaimana penerapan di ranah pemasaran digital. 

    Apa Itu Emotional Branding? 

    Emotional branding adalah pendekatan dalam pemasaran di mana brand tidak hanya berusaha menjual produk atau jasa, tetapi juga menciptakan hubungan emosional yang mendalam dengan audiens. 

    Lebih dari sekadar transaksi komersial, emotional branding bertujuan untuk membangun koneksi emosional yang kuat. Sehingga konsumen merasa brand yang dipilihnya mampu memahami, mendukung, dan merepresentasikan nilai-nilai serta identitas mereka.

    Harvard Business Review juga menambahkan bahwa mayoritas pembelian yang dilakukan oleh konsumen didasari oleh sisi emosional. Itulah sebabnya mengapa banyak perusahaan berlomba-lomba untuk menjalin hubungan erat dengan konsumen.

    Tujuan Menggunakan Emotional Branding

    Tujuan utama dari penggunaan emotional branding adalah untuk menciptakan ikatan yang lebih kuat antara merek dan konsumen. 

    Ketika konsumen memiliki ikatan dengan suatu brand, mereka cenderung lebih setia untuk menggunakan produk yang sama dalam jangka panjang. 

    Bahkan konsumen yang sudah loyal menggunakan produk tersebut tidak akan sungkan untuk merekomendasikannya kepada orang lain di sekitar. Dengan kata lain, emotional branding bisa membuat konsumen untuk membeli atau menggunakan produk serupa walau ada banyak kompetitor bermunculan. 

    Penggunaan teknik emotional branding juga berguna untuk mempersuasi calon konsumen melakukan pembelian. 

    Implementasi Emotional Branding untuk Digital Marketing

    Era digital telah membuka pintu baru bagi praktik emotional branding. Melalui platform media sosial, para pebisnis dapat lebih mudah mengirim pesan-pesan emosional kepada audiens atau calon konsumen mereka. 

    Berikut adalah tips penerapan emotional branding dalam pemasaran digital: 

    1. Kenali Audiens 

    Sebelum Anda menjalankan plan lebih lanjut, Anda perlu mengenali siapa audiens dari bisnis Anda. Mengenali audiens lebih dalam akan memudahkan Anda untuk menyusun rencana seperti apa campaign pemasaran yang mampu menyentuh sisi emosional. 

    2. Pahami Apa yang Memantik Emosi Audiens

    Langkah berikutnya adalah pahami hal apa yang mampu memantik emosional para audiens. Perlu dipahami bahwa setiap audiens memiliki ciri khasnya masing-masing, maka demikian aspek yang mampu membuat mereka tersentuh pun juga pasti akan berbeda. 

    Anda dapat membuat persona buyer  yang menggambarkan seperti apa audiens Anda dalam kehidupannya sehari-hari beserta tantangan dan hal yang membuatnya termotivasi. 

    3. Angkat Isu Terkini 

    Trending topic yang berlalu-lalang di media sosial bisa Anda gunakan dalam emotional branding untuk pemasaran digital. Pilih topik yang memang benar-benar relevan dengan audiens dan tidak bertolak belakang dengan value bisnis. 

    Adapun topik yang perlu Anda hindari adalah topik berkaitan dengan SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan). Jenis topik seperti ini justru bisa menimbulkan dampak negatif bagi brand Anda. 

    Contoh akun bisnis yang berhasil mengikat sisi emosional audiens dan mengangkat topik terbaru serta relevan adalah Optika Lunett. Meski produk utama yang dijual adalah kacamata, Optika Lunett mencuri perhatian lewat konten promosi yang jenaka dan relevan.

    Konten yang diangkat oleh Optika Lunett berkutat pada permasalahan dan isu bagi para pekerja Jabodetabek, mulai dari masalah transportasi hingga finansial. Maka tak heran jika konten dari Optika Lunett cepat viral di lini masa.  

    4. Berikan Storytelling Semenarik Mungkin

    Satu dari sekian banyak faktor yang merangkul sisi emosional audiens adalah storytelling yang menarik. Dengan merangkul emosi audiens, Anda dapat menciptakan hubungan yang lebih mendalam. 

    Audiens lebih cenderung mengingat brand Anda dan merasa lebih dekat dengan nilai-nilai yang dipromosikan jika merasa terhubung secara emosional. 

    5. Ceritakan Produk atau Layanan Anda

    Menceritakan kisah tentang bagaimana produk atau layanan Anda diciptakan, tantangan yang dihadapi, inspirasi di baliknya, dan perjalanan untuk mencapai kesuksesan akan menciptakan hubungan emosional dengan audiens. 

    Hal tersebut dikarenakan audiens mampu merasakan dan memahami upaya serta dedikasi dalam penciptaan produk atau layanan yang Anda berikan. 

    6. Dukung dengan Visual 

    Visual yang menarik adalah kunci penting, sebab visual dapat membangkitkan emosi lebih cepat daripada yang dapat dilakukan hanya dengan kata-kata. Gambar visual pun juga lebih mudah diingat dibandingkan tulisan oleh manusia pada umumnya.  

    Pertimbangkan untuk menggunakan video atau animasi yang dikombinasikan dengan fotografi dan copywriting untuk menciptakan visual yang kuat untuk materi pemasaran seperti iklan atau postingan media sosial. 

    Contoh Strategi Emotional Branding 

    Sebagai salah satu brand perlengkapan olahraga dan busana, Nike cukup terkenal di seluruh dunia dengan tagline “Just Do It”. Campaign ini rupanya berhasil menyentuh perasaan pada audiens. 

    Campaign “Just Do It” pertama kali diluncurkan pada 1988 dengan melibatkan atlet profesional dan amatir. Kumpulan atlit ini membicarakan pencapaian dan apa yang mereka rasakan selama berlatih untuk mencapai kemenangan mereka. 

    Satu iklan televisi menjadi bagian dari campaign “Just Do It” menampilkan video seorang pelari maraton berusia 80 tahun bernama Walt Stack. Di iklan tersebut, Walt Stack berlari 17 mil setiap pagi. 

    Pengalaman hidup Walt membangkitkan respons emosional yang langsung pada para penonton dan mendorong mereka untuk bertanya, “jika para atlet ini bisa melakukannya, mengapa saya tidak bisa?”. 

    Isu yang diangkat oleh Nike menciptakan dampak yang berlangsung lama dan menginspirasi para audiens untuk memperbaiki diri, baik melalui olahraga, olahraga, atau dalam aspek-aspek lain dalam kehidupan. 

    Tak hanya itu, tagline “Just Do It” juga menjadi ciri khas tersendiri yang mudah diingat oleh masyarakat. Ketika masyarakat mendengar istilah “Just Do It” atau melihat dengan logo ceklis di dekatnya, kebanyakan mereka langsung mengasosiasikan hal itu dengan brand Nike. 

    Penerapan emotional branding dalam digital marketing butuh perencanaan mendetail dan komprehensif. Lewat jasa social media marketing dari Meson Digital Agency, kami dapat membantu Anda untuk membuat strategi manajemen media sosial yang sesuai dengan industri bisnis Anda. Hubungi tim kami untuk konsultasi dan informasi lebih lengkap.  

    Consult Your Digital Marketing Needs with Us!

    Enhance the online visibility of your business and reach your target market more effectively. Implement the right Digital Marketing strategy for sustainable business growth.

      Search Articles