Daftar Isi
Memahami Jenis-Jenis Influencer Marketing
Sebelum memilih influencer yang tepat, ada baiknya untuk memahami macam-macam influencer marketing terlebih dahulu.
Siapa yang tidak mengenal istilah “Influencer” saat ini. Terminologi yang semakin populer belakangan ini dinilai semakin efektif untuk mempromosikan sebuah brand.
Bahkan, tren influencer marketing ini belum memiliki tanda-tanda akan memudar dalam waktu dekat.
Seperti yang dilansir dari Hubspot, customer lebih percaya ketika rekan, teman, hingga selebriti yang mereka kagumi menggunakan produk atau jasa dari suatu brand.
Yuk, simak penjelasan macam-macam influencer marketing terlebih dahulu sebelum Anda memutuskan untuk berkolaborasi dengan influencer.
4 Macam-Macam Influencer Marketing
1. Mega Influencer
Mega influencer dapat didefinisikan sebagai orang yang memiliki jumlah followers lebih dari 1 juta. Mereka yang memiliki jumlah pengikut sebanyak ini lebih sering dikenal sebagai seorang public figure.
Umumnya, para Mega Influencer memiliki jenis audiens yang lebih beragam dari tipe influencer lainnya.
Jika Anda memiliki tujuan untuk mendapatkan awareness dari masyarakat sebesar-besarnya, berkolaborasi dengan Mega Influencer mungkin menjadi pilihan yang tepat.
Sebab, mereka mampu menjangkau audiens yang sangat luas karena terbiasa untuk memanfaatkan seluruh platform media sosial dengan menciptakan konten yang diselaraskan untuk semua audiens nya.
Namun ada kekurangan yang dimiliki oleh Mega Influencer, yakni tidak adanya keakraban antara public figure dengan pengikutnya. Sehingga terkadang mereka dianggap kurang dipercaya untuk berkolaborasi dengan brand yang memiliki target pasar tertentu.
Berkolaborasi dengan Mega Influencer sangat cocok bagi Anda yang ingin mempromosikan produk atau jasa dengan mengadakan campaign yang bersifat massal.
Memilih Mega Influencer yang tepat juga dapat meningkatkan eksklusivitas dan kredibilitas produk atau jasa Anda lho!
Contoh Mega Influencer di Indonesia adalah Raffi Ahmad/Nagita Slavina dan Raisa
2. Macro Influencer
Tidak seperti Mega Influencer, Macro influencer dapat didefinisikan sebagai orang yang memiliki kisaran followers sebanyak 100.000 hingga 1 juta. Rata-rata, Macro Influencer mendapatkan ketenarannya melalui internet.
Mereka menciptakan konten-konten menarik, lucu, atau inspiratif yang dikemas melalui vlogging, tweets, atau postingan Instagram.
Macro Influencer memiliki audiens yang cukup besar dan terlibat pada niche tertentu.
Biasanya, mereka mengerti apa yang disukai atau tidak disukai oleh audiens. Selain itu, mereka juga paham dan pandai dalam berkolaborasi dengan brand.
Secara tidak langsung, mereka juga membangun dan menguatkan keakraban dengan pengikutnya.
Jika Anda ingin mendapatkan exposure dari audiens yang luas tapi tetap ingin menargetkan customer tertentu, maka Macro Influencer lebih menguntungkan daripada Mega Influencer.
Contoh Macro Influencer: Cindercella dan Reza Chandika
3. Micro Influencer
Micro Influencer merupakan tipe influencer yang sering digunakan saat ini, terutama bagi brand yang baru saja merintis usahanya. Micro Influencer dapat didefinisikan sebagai orang-orang yang memiliki jumlah followers sekitar 10.000 hingga 100.000.
Walaupun jangkauan (reach) yang dimiliki lebih sedikit daripada Macro Influencer, mereka memiliki audiens yang lebih spesifik dan lebih relevan lho!
Biasanya, Micro Influencer juga berkutat pada topik atau subjek tertentu.
Tentu saja, Micro Influencer memiliki hubungan yang sangat dekat dengan followers nya. Sebab, mereka telah dianggap sebagai opinion leader pada topik atau subjek tertentu.
Sehingga, jika Anda berencana untuk menargetkan sekumpulan orang tertentu yang sesuai dengan produk atau jasa yang ditawarkan, maka Micro Influencer merupakan pilihan yang tepat.
Contoh Micro Influencer: Pangeran Siahaan dan Gustika Jusuf
4. Nano Influencer
Nano Influencer dapat didefinisikan sebagai orang-orang yang baru saja terjun menjadi Influencer dan memiliki jumlah followers kurang dari 10.000.
Biasanya, mereka memiliki hubungan yang kuat dengan komunitas-komunitas tertentu, seperti memiliki komunitas olahraga, pemimpin komunitas film pendek, atau pemimpin komunitas light traveling.
Selain itu, mereka juga terbiasa membuat konten-konten yang melibatkan audiens untuk berpartisipasi demi terciptanya hubungan yang kuat dan akrab.
Walaupun Nano Influencer memiliki jangkauan (reach) yang paling sedikit daripada jenis-jenis influencer lainnya, mereka memiliki pengaruh yang kuat pada komunitas-komunitas nya lho!
Beberapa brand juga mulai beralih untuk berkolaborasi dengan Nano Influencer untuk menyasar customer yang lebih spesifik dari Micro Influencer.
Kedekatan dan keterlibatan para pengikutnya secara langsung akan memberikan dampak yang besar bagi campaign yang akan dijalankan oleh sebuah brand.
Nah, sekarang Anda sudah mengetahui jenis atau macam-macam Influencer Marketing. Saatnya Anda mengatur strategi Influencer Marketing.
Kami menawarkan jasa influencer marketing untuk membantu mengembangkan brand Anda. Semoga ulasan di atas dapat membantu!