Daftar Isi
Email marketing adalah salah satu teknik digital marketing yang paling tua. Email pertama kali digunakan sebagai alat marketing pada tahun 1978 oleh DEC dan menghasilkan 13 juta USD total penjualan.
Sejak saat itu, taktik marketing ini menjadi satu dari beberapa marketing channel yang paling banyak digunakan di dunia.
Memang betul, seiring bergesernya marketing trend dan munculnya channel-channel baru membuat email marketing tidak semenggiurkan seperti dahulu.
Namun, saat ini email marketing masih merupakan salah satu jalan paling efektif untuk membangun audience dan mengkonversikannya menjadi penjualan. Maka dari itu, tidak ada salahnya jika saat ini Anda baru saja memulai belajar email marketing.
Apa itu Email Marketing?
Email marketing adalah praktik dalam mempertahankan komunikasi antara brand dengan leads dan customers melalui email. Pesan berbasis email yang paling lazim mencakup email newsletter, promotional campaigns, dan event announcements.
Biasanya, email marketing mampu menghasilkan ROI yang lebih tinggi dibandingkan dengan kanal marketing lain, seperti media sosial dan SEO.
Alasan utama dibalik keefektifan taktik marketing ini, jika dibandingkan dengan media sosial dan SEO, adalah karena Anda memiliki jangkauan langsung menuju audience Anda.
Apakah Email Marketing Masih Relevan?
Ya. Menurut studi yang dilakukan oleh eMarketer, median ROI dari email marketing mencapai 122%, yang mana empat kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan marketing channels lain.
Hal itu pula yang menjadi alasan mengapa 86% marketers menganggap menjalankan email marketing adalah “penting” atau bahkan “sangat penting”.
Alasan Email Marketing Masih Relevan
Teknik marketing ini masih relevan sampai dengan saat ini karena:
1. Jangkauan langsung terhadap audience
Ketika ada subscriber baru yang mendaftar, maka Anda akan mendapatkan akses langsung menuju inbox mereka. Kelebihan ini lah yang gagal ditawarkan oleh Facebook, Twitter, Instagram, atau platform media sosial lainnya.
Hal ini pula yang menjadi alasan mengapa engagement rate pada email marketing lebih baik dibandingkan dengan channel media sosial.
Sebagai perbandingan, email marketing memiliki open rate dengan rata-rata sebesar 22.71% (Mailchimp), jauh lebih tinggi dengan median engagement rate dari Facebook yang hanya sebesar 0.09% (RivalQ).
2. Email adalah platform yang paling tepat untuk mengirim pesan marketing
Menurut studi yang dilakukan oleh Hubspot, 86% konsumen lebih memilih untuk mendapatkan pesan marketing atau iklan lewat email dibandingkan dengan platform lain seperti Facebook ads, iklan TV, panggilan telemarketing, dan lainnya.
3. Conversion Rate yang lebih baik
Menurut McKinsey, email marketing mampu mengkonversi leads menjadi konsumen 40 kali lebih banyak dibandingkan dengan angka gabungan konversi Facebook dan Twitter.
Manfaat Menjalankan Email Marketing
Jika Anda masih ragu dalam menjalankan email marketing, berikut kami lampirkan beberapa manfaat utama yang bisa bisnis Anda dapatkan dari menjalankan strategi email marketing:
1. Personalisasi Konten
Email marketing memungkinkan Anda untuk merancang campaign dan konten yang dipersonalisasi sesuai dengan audience yang berbeda-beda.
Dengan melakukan segmentasi audience, Anda dapat menghadirkan beragam konten guna memenuhi kebutuhan masing-masing segmentasi audience. Konten yang dipersonalisasi tersebut tentunya akan lebih efektif jika dibandingkan dengan konten generik karena lebih akurat dalam menjawab ekspektasi konsumen.
2. Meningkatkan Penjualan
Selain sebagai alat marketing yang efektif, email marketing juga bisa Anda gunakan untuk mengupayakan peningkatan penjualan.
Bahkan, 59% marketer berpendapat bahwa email merupakan sumber ROI mereka, dan mereka yang menerapkan email marketing dengan segmentasi campaign mengalami peningkatan keuntungan dengan rata-rata 760%.
Campaign email marketing bisa didesain untuk menampilkan dan mempromosikan produk atau layanan bisnis Anda.
Selain itu, email marketing juga sangat baik digunakan sebagai kanal untuk menjalankan campaign remarketing, mengajak konsumen Anda untuk menyelesaikan buyer journey mereka dengan menawarkan berbagai promo atau diskon.
3. Meningkatkan Traffic Menuju Website
Email marketing juga bisa Anda jalankan untuk membantu meningkatkan traffic menuju website Anda. Lewat email marketing, Anda dapat mempromosikan konten-konten menarik di website Anda kepada audience yang lebih luas.
Saat mempromosikan konten Anda lewat email marketing, pastikan juga untuk menambahkan call to action (CTA) yang jelas dan menarik agar audience tergugah untuk masuk ke website melihat konten Anda.
4. Mengelola Leads
Dengan mengkombinasikannya dengan inbound marketing, email marketing bisa menjadi salah satu kanal yang paling efektif dalam upaya mendapatkan leads.
Misalnya saja, Anda memiliki konten lead magnet yang mengharuskan audience mengisi alamat email untuk mendapatkan atau mengunduh konten tersebut.
Informasi alamat email yang didapat tersebut bisa Anda gunakan kemudian untuk menjalankan email marketing dengan mengirimkan informasi dan tawaran menarik kepada calon konsumen Anda.
5. Mengumpulkan Feedback dan Menjalankan Survei
Customer experience merupakan aspek yang perlu diperhatikan jika Anda menginginkan konsumen untuk terus tetap berinteraksi, dan menggunakan produk atau jasa bisnis Anda.
Email marketing bisa menjadi alat yang baik dalam membantu meningkatkan customer experience bisnis Anda. Sebagai contoh, Anda bisa menjalankan survei kepuasan konsumen lewat email untuk mendapatkan masukan yang valid dari mereka.
Cara Memulai Email Marketing
Secara garis besar, berikut adalah tahap yang perlu Anda lakukan untuk memulai menjalankan email marketing.
- Mengembangkan strategi: cobalah untuk mencari celah bagaimana email marketing dapat bersinergi dengan strategi online marketing lain Anda.
- Tentukan platform yang akan digunakan: platform ini nantinya akan Anda gunakan untuk menyebarkan email Anda. Saat ini telah banyak tools email marketing yang bisa digunakan untuk membantu Anda mengelola strategi email marketing Anda.
- Membangun email list: mendapatkan subscribers dengan menawarkan konten seperti ebooks, report, webinar, dan masih banyak lagi.
- Monitor dan analisis: perbaiki strategi Anda berdasarkan dari analisis performa strategi sebelumnya.
Panduan Membuat Strategi Email Marketing
Rata-rata orang menerima 121 email setiap harinya. Itu artinya, tanpa strategi yang tepat, email Anda akan terabaikan dalam inbox subscribers.
Maka mempelajari bagaimana menyusun strategi yang tepat untuk menjalankan email marketing Anda adalah langkah utama yang harus dilakukan. Berikut tahapan-tahapan umumnya:
1. Mendefinisikan Audience Anda
Email yang efektif merupakan email yang relevan dengan kebutuhan subscribers. Seperti pada teknik marketing lainnya, mulailah perancangan strategi Anda dengan membuat buyer persona.
Hal itu penting untuk dapat mengetahui keinginan dan kebutuhan audience guna memudahkan Anda untuk membuat email yang relevan.
2. Menentukan Goals
Tanpa adanya objektif yang jelas, maka mengukur keberhasilan strategi Anda adalah ketidakmungkinan.
Usahakan untuk menjalankan riset terlebih dahulu mengenai rata-rata performa email marketing pada industri Anda untuk dijadikan benchmark dalam penentuan objektif.
3. Menentukan Tipe Email Campaign
Menentukan campaign seperti apa yang akan dijalankan memang bisa sangat membingungkan.
Apakah sebaiknya Anda menggunakan format weekly newsletter, atau mengirimkan product announcement, atau membagikan blog post, semuanya sebetulnya pilihan yang subjektif.
Namun jika Anda telah melakukan riset mendalam mengenai audience ideal Anda, dan juga telah memiliki pengetahuan mengenai variasi tipe email campaign, seharusnya Anda akan lebih mudah untuk menentukan konten seperti apa yang perlu Anda bagikan.
4. Membuat Jadwal
Tentukan seberapa sering Anda ingin audience menerima email Anda, dan usahakan untuk tetap konsisten dengan jadwal yang telah Anda buat.
5. Mengukur Hasil
Teliti dalam menganalisa performa email marketing Anda menjadi kunci untuk dapat terus memperbaiki strategi Anda seterusnya.
Cara Membangun Email List
Tentu tanpa adanya email list, strategi Anda tidak akan berjalan. Maka membangun email list menjadi salah satu tahap awal yang penting Anda lakukan.
Ada banyak cara kreatif yang dapat dilakukan untuk menambah email list Anda. Namun jika harus disederhanakan, terdapat dua elemen utama yang digunakan dalam usaha membangun email list: lead magnet dan opt-in form. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut.
1. Menggunakan lead magnet
Sesuai dengan namanya, lead magnet merupakan sesuatu atau tawaran yang dapat mendatangkan leads dari email list Anda. Biasanya, tawaran tersebut dapat diakses secara gratis.
Konten yang ditawarkan tersebut bisa dalam berbagai format. Yang terpenting adalah, konten tersebut memiliki nilai manfaat bagi prospek Anda sehingga mereka bersedia untuk menukarkannya dengan alamat email mereka.
Beberapa contoh lead magnet yang bisa Anda buat antara lain:
- Ebook
- Whitepaper
- Infografik
- Report
- Template
- Webinar atau course
- Tool
2. Opt-In Form
Opt-in form merupakan formulir atau halaman yang digunakan oleh prospek Anda untuk memasukkan informasi mereka. Berikut beberapa tips dalam membuat opt-in form yang menarik:
a. Membuat desain yang atraktif
Penting bagi halaman formulir Anda memiliki desain yang atraktif sehingga dapat menarik perhatian user untuk bersedia memberikan informasi mereka pada formulir tersebut.
b. Formulir harus tetap sederhana
Pertanyaan yang terlalu banyak atau terlalu sulit dapat membuat user berubah pikiran sehingga tidak jadi memberikan informasi mereka. Maka dari itu, sertakanlah hanya pertanyaan yang memang sangat esensial, misalnya nama depan dan alamat email.
c. Meminta konfirmasi ulang
Meminta untuk konfirmasi ulang terhadap pendaftaran subscribers Anda memang terdengar kontraproduktif. Namun studi menunjukkan bahwa, konsumen lebih suka untuk menerima confirmed-opt in (COI) dibandingkan dengan welcome email sekedarnya.
Tips Meningkatkan Open Rate Email Marketing
Berhasil mendapatkan banyak email list tidak akan membuat email marketing Anda menjadi sukses, jika subscribers Anda tidak membuka email yang Anda kirim. Maka dari itu, hal penting yang harus Anda lakukan adalah mengoptimasi email Anda untuk mendapatkan open rate email marketing yang tinggi.
1. Perhatikan waktu kirim
Dua aturan utama yang harus diperhatikan dalam waktu mengirim email adalah, Anda harus mengirim email kepada subscribers ketika:
- Mereka tidak sedang tidur
- Inbox mereka sedang tidak ramai
Maka dari itu, sebaiknya hindari untuk menjadwalkan mengirim email di awal pagi. Karena, besar kemungkinan email Anda akan tenggelam di tengah email-email penting dalam inbox subscribers tersebut.
Memang tidak mudah untuk menentukan waktu yang tepat untuk mengirim email. Untuk membantu proses tersebut, Anda perlu menjalankan eksperimentasi untuk mendapatkan data mengenai waktu yang paling tepat untuk mengirim email.
2. Menerapkan “80/20 Rule” pada konten email Anda
Yang dimaksud menerapkan aturan 80/20 pada konten email Anda adalah:
- Menggunakan 80% email Anda untuk memberikan informasi, edukasi, dan hiburan kepada subscribers
- Menggunakan 20% email Anda untuk mempromosikan brand
Gunakanlah 20% porsi email Anda untuk mengenalkan produk atau jasa yang Anda tawarkan.
3. Mengoptimasi Preview Email
Ada tiga faktor utama yang menjadi pertimbangan subscriber akan membuka email Anda atau tidak, yaitu:
- Judul pada subject
- Pengirim
- Preview pesan
Kebanyakan orang tidak mementingkan poin ketiga, preview pesan. Padahal, preview pesan berguna sebagai judul subjek kedua Anda. Maka dari itu menjadi penting.
Demikian penjelasan singkat seputar apa itu email marketing, cara membuat strateginya, dan tips mengoptimasinya. Semoga informasi yang kami berikan bermanfaat untuk Anda.
Jika bisnis Anda membutuhkan bantuan dalam menjalankan email marketing, Meson Digital Marketing Agency bersedia membantu Anda untuk menjalankan strategi yang efektif.