Daftar Isi
Mengukur Efektivitas Iklan Online dengan ROAS
Dalam dunia digital advertising, terdapat banyak metrik yang perlu untuk dipantau untuk mengukur kesuksesan campaign iklan yang berjalan. Di samping metrik yang cukup umum seperti impressions, CTR, dan conversion rate, penting juga untuk memahami ROAS untuk mengetahui efektivitas campaign iklan dalam membantu perkembangan bisnis Anda.
Apa itu Return on Ad Spend (ROAS)?
Return on ad spend (ROAS) adalah metrik marketing yang mengukur revenue (pendatan) yang didapatkan dari seluruh biaya yang Anda keluarkan untuk menjalankan campaign iklan.
Secara garis besar, metrik ini akan membantu Anda mengetahui apakah campaign iklan yang dijalankan menguntungkan atau malah merugikan bisnis Anda.
ROAS biasanya diekspresikan dalam bentuk rasio. Sebagai contoh, jika Anda mendapatkan keuntungan sebesar Rp 8.000.000 dari campaign Google Ads dengan pengeluaran sebesar Rp 1.000.000, maka ROAS Anda adalah 8:1.
Mengapa Menghitung ROAS Penting?
Terdapat banyak metrik iklan online lain yang bisa Anda perhatikan untuk mengoptimasi campaign Anda. Namun mengapa Anda tetap butuh menghitung ROAS?
Tanpa mengetahui ROAS, Anda tidak akan memiliki informasi yang komprehensif untuk menentukan perubahan apa yang perlu dilakukan dalam mengoptimasi kinerja campaign Anda.
Mendapatkan revenue atau keuntungan penjualan dari iklan idealnya menjadi tujuan utama dari beriklan, kecuali jika memang fokus Anda hanya pada brand awareness.
Tanpa menghitung ROAS, Anda tidak akan bisa memantau seberapa efektif iklan yang Anda jalan dalam mendatangkan revenue.
Cara Menghitung ROAS
Menghitung ROAS dari campaign iklan Anda sangatlah mudah. Angka ROAS bisa Anda dapatkan dengan membagi besaran revenue yang didapatkan dari campaign tertentu dengan besaran biaya pengeluarannya.
ROAS = revenue campaign / cost campaign
Misalnya, jika dalam sebulan Anda mengeluarkan Rp 1.000.000 untuk menjalankan campaign Facebook Ads dan menghasilkan revenue sebesar Rp 5.000.000, maka besaran ROAS dari campaign Facebook Ads tersebut adalah 5:1, atau Rp5 dari setiap Rp1 yang dikeluarkan.
Kesulitan yang sering dihadapi dalam menghitung ROAS terletak pada mendapatkan angka yang akurat atas revenue yang dihasilkan dari campaign tertentu.
Customer journey yang dilalui oleh audience bisa jadi sangat rumit, dan mengatribusi penjualan kepada iklan tertentu membutuhkan data yang sangat detail dan komprehensif.
Contoh Kasus Perhitungan ROAS
Perusahaan X mempromosikan beberapa produk dengan beriklan lewat Facebook Ads dan Google Ads selama satu bulan.
Ketika sudah mencapai satu bulan, perusahaan X ingin menghitung besaran pendapatan yang mereka terima dari campaign iklan online yang mereka jalankan menggunakan rumus ROAS.
Pertama, tim marketing perusahaan X menghitung keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan campaign online, dengan rincian sebagai berikut:
- Pengeluaran budget iklan: Rp 25.000.000
- Subscription tools dan software: Rp 1.000.000
- Management fees: Rp 8.000.000
- Total biaya: Rp 34.000.000
Selanjutnya, perusahaan X perlu menghitung revenue yang dihasilkan dari campaign iklan mereka, dengan rincian berikut:
- Total leads (Rp 5.000.000 per lead): Rp 40.000.000
- 3 pembelian produk A (Rp 2.500.000 per pembelian): Rp 7.500.000
- 1 pembelian produk B: Rp 4.500.000
- Total revenue iklan: Rp 52.000.000
Sekarang, perusahaan tersebut tinggal memasukkan angka di atas pada rumus ROAS:
ROAS = revenue campaign / biaya campaign
= Rp 52.000.000 / Rp 34.000.000
= Rp 1,52
Dari perhitungan ini dapat diketahui bahwa perusahaan X mendapatkan revenue sebesar Rp 1,52 dari setiap Rp 1 yang mereka keluarkan untuk beriklan.
Lalu apakah besaran ROAS dari perusahaan X tersebut sudah termasuk baik? Sub-bahasan di bawah akan mengulas jawabannya.
Berapa Angka ROAS yang Baik?
Baik atau buruknya angka ROAS akan bergantung pada banyak faktor seperti skala bisnis, tujuan campaign, platform yang digunakan, dan industri dari bisnis Anda.
Sebagai contoh, jika tujuan campaign iklan Anda adalah untuk brand awareness atau meningkatkan followers, maka angka ROAS campaign yang kecil bukan menjadi masalah.
Anda juga perlu mempertimbangkan margin keuntungan dari penjualan saat menentukan target ROAS. Margin keuntungan yang besar memungkinkan Anda untuk melanjutkan campaign dengan ROAS yang relatif kecil.
Sebaliknya, margin keuntungan yang kecil membutuhkan campaign Anda untuk memiliki angka ROAS yang lebih besar.
Cara Meningkatkan ROAS
Setelah mengetahui angka ROAS iklan Anda, maka perhatikan beberapa tips di bawah ini untuk mengoptimasi ROAS Anda.
1. Memperhatikan Akurasi
Angka ROAS yang Anda dapatkan hanya akan bermanfaat jika angka tersebut akurat. Maka hal utama yang perlu Anda perhatikan dalam menghitung ROAS adalah memperhatikan dengan teliti data yang digunakan untuk mengkalkulasi metrik.
Perhatikan apakah Anda sudah menyertakan semua pengeluaran untuk iklan Anda. Atau perlukah Anda menyertakan data penjualan offline atau keuntungan tidak langsung lain.
2. Mengurangi Pengeluaran Iklan
Pengeluaran campaign yang lebih kecil tentunya akan berdampak pada meningkatnya ROAS Anda.
Berikut beberapa cara yang bisa Anda gunakan dalam membuat pengeluaran iklan Anda menjadi lebih efisien.
- Mengurangi biaya pengerjaan: Menjalankan campaign iklan online sendiri akan menyita banyak waktu dan tenaga Anda. Pertimbangkan untuk menggunakan jasa digital advertising untuk membantu Anda dalam menjalankan campaign iklan yang lebih efektif.
- Mempersempit target audience: Menargetkan audience yang sangat spesifik dapat mengurangi biaya iklan Anda dan juga meningkatkan potensi konversi dari iklan tersebut.
- Menjalankan A/B testing: Lakukan A/B testing untuk mencari tahu iklan mana yang paling efektif dan gunakan hasil eksperimen tersebut untuk menonaktifkan iklan yang kurang efektif.
3. Mengidentifikasi Isu yang Tidak Berkaitan dengan Campaign
ROAS yang rendah dapat juga disebabkan oleh faktor di luar dari campaign iklan Anda.
Misalnya, jika ROAS Anda rendah namun penjualan tinggi, bisa jadi harga produk Anda terlalu rendah. Atau jika ROAS Anda rendah namun CTR (click through rate) nya tinggi, bisa jadi iklan Anda memiliki beberapa isu berikut:
- Copy iklan kurang tepat.
- Landing page kurang berkualitas, atau CTA (call to action) yang kurang jelas.
- Proses checkout produk yang terlalu panjang atau rumit.
- Harga produk yang terlalu tinggi.
Konklusi
Return on ad spend adalah metrik yang sangat efektif dalam menghadirkan pemahaman mengenai efektifitas suatu campaign terhadap kesuksesan bisnis.
Dengan mengetahui ROAS dari iklan yang berjalan, Anda dapat mengetahui campaign iklan mana yang palik baik, dan mana yang membutuhkan pembaharuan agar performanya semakin meningkat.
Oleh karena itu, jika iklan online merupakan salah satu channel yang Anda gunakan dalam menjalankan digital marketing, maka Anda perlu memantau ROAS dari iklan online Anda.
Meson Digital Agency memiliki jasa iklan Google dan jasa iklan media sosial untuk memastikan anda menjalankan iklan dengan ROAS yang optimal.