Daftar Isi
Para gen Z digadang-gadang dapat memberikan warna dan tantangan tersendiri dalam strategi digital marketing. Bukan tanpa alasan, sebab pola kebiasaan dan hidup gen Z cukup jauh berbeda. Oleh karenanya dibutuhkan strategi marketing untuk menjangkau gen Z secara spesifik.
Siapakah Gen Z?
Mengutip Indonesia Gen Z Report 2024 yang dirilis dari IDN Media, gen Z merujuk ke kelompok generasi dari individu yang lahir pada 1997 sampai 2012. Gen Z sendiri merupakan generasi terbesar di Indonesia, dengan mencapai 27,94% dari total populasi Indonesia.
Angka tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan generasi pendahulunya yang cukup berdekatan, yakni generasi millenial yang berjumlah 25.87% dari total masyarakat Indonesia.
Karakteristik Gen Z di Media Sosial
Seorang gen Z tergolong sangat unik. Mereka cenderung memiliki awareness yang tinggi dan sangat mudah beradaptasi, atau bahkan membuat tren-tren terbaru. Pola kebiasaan inilah yang membentuk beberapa karakteristik gen Z.
1, Menghargai Nilai dan Dampak Sebuah Brand
Gen Z sangat menekankan value atau nilai moral sebuah brand. Selanjutnya, mereka juga vokal serta aktif dalam meminta pertanggungjawaban dari brand terhadap prinsip-prinsip ini.
Tak jarang kebanyakan gen Z dengan sengaja akan menyebarluaskan isu atau masalah yang dibuat oleh brand. Dengan kekuatan media sosial, konten tersebut pun akan menjadi viral dan ikut memengaruhi persepsi brand di mata audiens.
Efeknya, para gen Z lainnya jadi enggan untuk membeli atau menggunakan produk tersebut. Inilah yang disebut “cancel culture”, yaitu sebuah cara untuk menuntut pertanggungjawaban atas tindakan dan memastikan bahwa perilaku berbahaya yang dilakukan brand tidak diabaikan begitu saja.
2. Mementingkan Sisi Autentik dan Personalisasi
Kesadaran sosial juga berdampak pada keinginan generasi Z untuk merasa unik dan membangun identitasnya sendiri. Kebanyakan dari gen Z akan memberikan nilai lebih pada produk yang menunjukkan sisi autentik yang beda dari produk lain dan relevan dengan kepribadian mereka.
3. Mahir Menggunakan Teknologi
Untuk kesehariannya, gen Z sangat mengandalkan teknologi. Mereka selalu melekat dengan smartphone, kapanpun di mana pun. Kebiasaan ini lama-lama membuat gen Z terbiasa untuk melakukan multitasking.
4. Menggemari Media Digital
Generasi Z lebih sangat menyukai streaming video dan musik serta bermain video game sebagai aktivitas sehari-hari. Gen Z dari Indonesia menempati peringkat ketiga pemain mobile game terbesar setelah Jepang dan Korea Selatan, dengan menghabiskan waktu 7,6 jam per bulan untuk bermain game.
5. Aktif di Media Sosial
Media sosial berfungsi sebagai platform utama bagi Gen Z untuk berbagi opini mencari rekomendasi, dan mendapat informasi tentang peristiwa terkini. Bisa dikatakan bahwa media sosial memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari mereka, membentuk cara mereka terhubung dengan orang lain dan memandang dunia di sekitar.
Menurut sebuah survey, kebanyakan gen Z di Indonesia saat ini menggunakan TikTok sebagai platform media sosial favoritnya. Berbanding terbalik dengan generasi milenial yang masih mengandalkan Instagram. Meski begitu, bukan berarti gen Z meninggalkan Instagram begitu saja. Sekitar 10% dari gen Z masih aktif menggunakan Instagram.
Mengapa Gen Z Patut Anda Perhitungkan?
Gen Z patut diperhitungkan dalam pemasaran digital karena mereka memiliki perilaku dan preferensi yang khas yang mempengaruhi bagaimana mereka menemukan dan membeli produk.
Mereka sangat bergantung pada media sosial, terutama TikTok dan Instagram, untuk mencari produk baru, berinteraksi dengan konten influencer, dan membaca ulasan pengguna sebelum membuat keputusan pembelian.
Selain itu, 78% gen Z lebih memilih untuk menghabiskan uang mereka untuk hal-hal yang bersifat experience atau pengalaman, bukan untuk suatu benda yang bersifat reguler dan sudah umum di kalangan masyarakat
Dengan memahami dan memanfaatkan kebiasaan ini, perusahaan dapat merancang strategi marketing yang lebih efektif dan relevan demi menjangkau gen z. Sebab, promosi dengan cara konvensional sudah tidak lagi menjanjikan bagi mereka.
Strategi Marketing yang Menarik Gen Z
Karena karakteristik yang unik dan purcharsing behaviour yang berbeda dari generasi sebelumnya, butuh strategi khusus untuk memenangkan perhatian gen Z. Inilah beberapa trik yang dapat Anda coba.
1. Gunakan Media Sosial
Gen Z dikenal sebagai generasi yang sangat terhubung dengan teknologi dan media sosial. Ada baiknya Anda fokus pada platform yang populer di kalangan Gen Z, seperti TikTok, Instagram, dan X (dulu bernama Twitter) untuk melakukan campaign.
2. Libatkan Influencer
Gen Z selalu mengikuti perkembangan tren dan kegiatan public figure. Oleh karena itu, strategi marketing untuk menjangkau gen z yang bisa Anda lakukan adalah bekerja sama dengan influencer yang memiliki pengaruh di internet tersebut adalah cara efektif untuk menjangkau audiens Gen Z.
Influencer ini memiliki kemampuan untuk memengaruhi pengikut dan membangun kepercayaan serta engagement yang tinggi.
3. Konten Video Pendek
Tahukah Anda jika video dalam format short form 2,5 kali lebih mengundang engagement daripada long form? Hal ini dikarenakan video pendek lebih mudah dicerna serta dipahami oleh audiens.
Konten berdurasi pendek juga sangat berguna untuk menyebarkan informasi, sebab video pendek umumnya lebih mudah untuk dibagikan dalam waktu singkat.
4. Bentuk Interaksi dengan Audiens
Ajak audiens untuk berpartisipasi melalui polling atau kuis di media sosial. Pola interaksi seperti ini tidak hanya membuat konten Anda lebih menarik, tetapi juga memberikan insight terbaru tentang preferensi dan minat audiens.
Anda secara tidak langsung turut menciptakan komunitas yang lebih kuat dan hubungan yang lebih personal dengan audiens melalui melibatkan mereka secara langsung.
5. Bangun Sisi Otentisitas
Di tengah dunia digital yang penuh dengan konten setiap harinya, sisi autentik sebuah brand sangatlah penting. Sisi autentik dan unik dapat meningkatkan kredibilitas dan menumbuhkan kepercayaan dari audiens target Anda.
6. User-Generated Content (UGC)
Dorong audiens untuk membuat dan membagikan konten mereka sendiri terkait produk Anda. Anda. Hal ini biasa disebut dengan user generated content (UGC). Biasanya campaign UGC dapat dilakukan dengan cara mengadakan challenge untuk para audiens atau sekadar menampilkan ulasan pelanggan yang merasa puas dengan produk Anda.
7. Meme Marketing
Gunakan meme dan humor yang relevan untuk menarik perhatian dan membuat konten lebih relatable. Contohnya saja dari Netflix Indonesia yang baru ini menayangkan film horor komedi yang cukup laris di Indonesia, yakni “Agak Laen”.
Untuk mengiklankan film ini, Netflix dengan sengaja membuat meme yang diambil dari cuplikan film “Agak Laen” dengan penambahan copy yang menggelitik. Tak heran jika postingan meme ini mengundang banyak komentar dari audiens yang merasa terhibur.
8. Utamakan Konten Mobile-Friendly
Patut diketahui jika gen Z adalah tipe generasi yang lebih sering menggunakan smartphone. Rasanya hampir tidak mungkin seorang gen Z dapat lepas dari ponselnya Maka dari itu, Anda wajib memastikan bahwa semua bagian dari campaign digital sudah mobile friendly.
9. Mainkan Kreativitas Visual
Gunakan desain visual yang menarik dan estetik untuk memikat Gen Z. Anda dapat memasukkan beberapa referensi kultur pop atau lagu yang sedang happening di viral kawula muda.
10. Konsistensi Voice of Brand
Jaga konsistensi dalam suara dan identitas merek Anda di semua platform. Setiap pesan, visual, dan interaksi yang Anda bagikan wajib mencerminkan nilai-nilai dan kepribadian brand Anda.
Dengan mempertahankan suara dan identitas yang konsisten, Anda dapat memperkuat hubungan dengan pelanggan serta membuat brand mudah dikenali.
11. Promo dan Diskon Eksklusif
Gen Z sangat aktif di platform media sosial dan cenderung merespon dengan baik penawaran khusus yang memberi mereka nilai tambah.
Maka, tidak ada salahnya untuk mengadakan sebuah promo atau diskon yang sekiranya akan menarik audiens. Jangan lupa untuk mendiskusikan hal tersebut dengan tim sales atau tim lain yang terkait terlebih dahulu sebelum mengadakan campaign diskon.
12. Ceritakan Story dari Brand Anda
Buat narasi yang kuat tentang merek Anda dan ceritakan kisah yang bisa dihubungkan dengan audiens Gen Z. Cerita yang dapat Anda bagikan bisa dalam bentu asal-usul merek Anda, tantangan yang dihadapi, dan bagaimana Anda berhasil mengatasinya. Taktik tersebut umum dikenal sebagai emotional branding.
Contohnya saja HMNS, salah satu brand parfum asal Indonesia. Lewat platform X, HMNS tidak segan-segan untuk membagikan bagaimana proses awal brand terbentuk. Cerita sederhana seperti ini saja bisa menggugah sisi emosional audiens, yang nantinya akan mendorong transaksi.
13. Kolaborasi dengan Brand Lain
Strategi marketing untuk menjangkau gen Z berikutnya ialah berkolaborasi bersama brand lain. Kolaborasi sering menghasilkan produk atau kampanye yang unik dan kreatif, yang dapat menarik minat Gen Z yang selalu mencari hal-hal baru dan menarik.
Brand kosmetik Implora dapat melihat peluang ini, lalu memutuskan untuk berkolaborasi dengan brand permen legendaris Indonesia, Relaxa.
Kemudian Implora meluncurkan sebuah matte lip cream edisi khusus Relaxa. Bukan cuma di label saja, lip cream ini juga beraroma persis seperti permen Relaxa dengan sensasi mint saat dikenakan di bibir. Karena unik dan terkesan lucu bagi banyak orang khususnya wanita dari gen Z, produk ini pun langsung booming dan cukup laku di pasaran.
14. Response Cepat
Tanggapi komentar, pesan, dan keluhan dengan cepat untuk menunjukkan bahwa Anda peduli dengan audiens. Respons yang cepat dan efektif tidak hanya memperlihatkan dedikasi Anda terhadap pelanggan.
Nantinya, loyalitas dan kepercayaan juga akan terbangun dalam benak audiens. Citra merek Anda sebagai perusahaan yang peduli dan responsif pun juga semakin kuat.
15. Inklusivitas dan Diversitas
Pastikan kampanye Anda mencerminkan inklusivitas dan menghargai keberagaman, karena nilai ini penting bagi Gen Z. Kampanye yang inklusif menunjukkan bahwa merek Anda mendukung kesetaraan dan menghargai setiap individu, yang pada gilirannya dapat memperkuat hubungan dengan audiens Gen Z.
Contoh Marketing Campaign untuk Gen Z yang Sukses
Strategi marketing untuk menjangkau gen z yang cukup menarik baru-baru ini datang dari Google. Dengan tajuk campaign #IniRamadanKita, Google mengajak Nasida Ria, salah satu grup musik qasidah legendaris asal Indonesia dan JKT48, idol grup populer yang masih terhubung dengan AKB48 di Jepang.
Kemudian, Google merilis video klip kolaborasi antara Nasida Ria dan JKT48. Video musik didistribusikan melalui platform YouTube dan media sosial seperti TikTok dan Instagram, di mana Gen Z banyak menghabiskan waktu. Konten video membuat pesan positif tentang kebersamaan dan keberagaman dalam menyambut bulan Ramadhan.
Perpaduan elemen budaya tradisional dan modern mampu menampilkan keunikan tersendiri yang tentunya mengundang perhatian gen Z. Apalagi JKT48 begitu populer di kalangan gen Z.
Tujuan dari campaign Google untuk mengajak gen Z aktif menggunakan Google sebagai mesin pencarian yang relevan dan mampu memenuhi kebutuhan para masyarakat khususnya gen Z ketika menjalani ibadah bulan puasa.
Kesimpulan
Kalangan Gen Z merupakan demografis terbesar di Indonesia, dengan karakteristik unik seperti menghargai nilai dan dampak brand, mementingkan sisi autentik dan personalisasi, serta sangat mahir menggunakan teknologi dan aktif di media sosial.
Strategi marketing yang efektif juga mencakup konsistensi dalam suara dan identitas merek, menawarkan promo dan diskon eksklusif, serta kolaborasi dengan brand lain untuk menciptakan kampanye yang unik dan kreatif.
Meson Digital Agency siap membantu Anda untuk Ingin menjangkau Gen Z dengan efektif lewat jasa social media marketing. Tim ahli kami akan membantu untuk mengambagkan konten yang autentik, menarik, dan relevan, serta mengelola kolaborasi dengan influencer untuk meningkatkan jangkauan Anda.
Hubungi kami untuk informasi dan konsultasi lebih lanjut.