Daftar Isi
Pentingnya video marketing ditekan dari maraknya konten audiovisual yang kreatif dan inovatif di kalangan konsumen. Di Amerika Serikat sendiri, pemasaran video digital adalah industri senilai $135 miliar!
Bisa dibilang, strategi pemasaran yang satu ini adalah “tambang emas“ untuk perusahaan. Oleh karena itu, Anda tidak salah jika ingin memulai membuat video serupa.
Sebelum beralih ke cara membuat video marketing, ada baiknya Anda memahami definisi video pemasaran terlebih dahulu. Sederhananya, video marketing adalah video yang mempromosikan atau memasarkan suatu merek, produk, atau layanan kepada orang-orang.
Kampanye pemasaran yang kuat menggabungkan aspek-aspek seperti testimoni pelanggan, siaran langsung, petunjuk, dan penjelasan produk atau layanan, ke dalam satu video.
Berikut cara membuat strategi video marketing:
1. Merumuskan Tujuan dari Video
Strategi video marketing yang pertama adalah dengan merumuskan dulu tujuan dari video tersebut. Umumnya, ada tiga tahap tujuan sebuah video pemasaran:
a. Kesadaran (Awareness)
Anda akan menentukan tantangan atau peluang yang tersedia. Penonton nantinya akan menyadari atau dapat merasa terhubung dengan gagasan Anda. Oleh karena itu, video dalam tahap ini harus menarik perhatian mereka sekaligus memperkenalkan merek Anda kepada audiens baru.
b. Pertimbangan (Consideration)
Penonton sedang mempertimbangkan bagaimana mereka akan menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Mereka akan meneliti, meminta rekomendasi, menonton ulasan produk atau jasa, dan mencoba menemukan solusi hemat biaya.
c. Keputusan (Decision)
Mereka hampir menemukan solusinya, dan Anda ingin tetap selalu diingat oleh mereka. Yakinkan prospek bukti kepuasan pelanggan sebelumnya dan alasan kenapa produk atau layanan lebih baik daripada pesaing.
2. Mencari Target Audience
Strategi membuat video marketing berikutnya adalah mencari target audience (penonton). Kuncinya di sini adalah mengembangkan buyer persona (persona pembeli) Anda terlebih dahulu. Banyak perusahaan menciptakan satu atau beberapa persona pembeli ketika mereka sedang mengembangkan penawaran produk atau layanan mereka.
Dengan persona yang jelas, Anda akan tahu persis siapa target audiens Anda. Untuk menyelesaikan strategi audiens untuk video marketing Anda nantinya, pastikan Anda sudah mengetahui:
- Untuk siapa produk atau layanan ditawarkan – ini akan menjadi buyer persona Anda.
- Apa tujuan video – disinilah mereka berada dalam tahap pemasaran.
- Di mana target audiens Anda berkumpul – ini akan menginformasikan bagaimana video akan didistribusikan.
3. Merumuskan Cerita yang Ingin Disampaikan
Strategi video marketing selanjutnya adalah memutuskan cerita apa yang ingin diceritakan oleh video Anda. Pada dasarnya, ada empat elemen yang berfungsi sebagai kerangka dasar cerita:
- Protagonis dengan tujuan – Karakter ini harus sejalan dengan target demografis Anda.
- Konflik – Ini adalah titik tantangan yang dihadapi pelanggan Anda.
- Quest (Pencarian) – Ini adalah cara Anda memperkenalkan produk atau layanan.
- Resolusi – Tunjukkan bagaimana produk atau layanan Anda memecahkan masalah.
Elemen-elemen cerita ini harus disusun sedemikian rupa guna membawa penonton sejalan dengan misi merek Anda. Pertimbangkan juga untuk menambahkan aspek emosional ke dalam video marketing strategy satu ini.
Apa Anda ingin penonton merasa tersentuh? Atau apakah Anda ingin mereka tertawa berkat adanya humor di dalam video nantinya?
4. Mengantisipasi Input Kreatif
Saat Anda menyusun cerita, ingatlah untuk mengantisipasi input kreatif di perusahaan Anda. Ada kemungkinan orang-orang seperti manajer, pendiri perusahaan, departemen pemasaran, dan lain-lain, akan memberikan masukan untuk video marketing Anda.
Ingat juga bahwa Anda dan tim tentu membutuhkan waktu untuk menerapkan masukan-masukan tersebut—jika memang ada.
5. Tetap Mengacu pada Timeline
Saat Anda merencanakan seluruh produksi mulai dari ide kreatif hingga distribusi video marketing, ada baiknya Anda mengikuti timeline (linimasa) yang sudah ditetapkan.
Strategi video marketing yang satu ini berfungsi sebagai “penuntun.” Oleh karena itu, Anda tetap akan sadar berapa banyak yang telah diselesaikan dan proses apa yang tersisa.
Ingat juga untuk selalu memberi tahu semua orang di tim Anda tentang timeline ini, perubahan yang mungkin ada, dan tanggal penyelesaian video.
6. Menjaga Budget tetap Realistis
Strategi membuat video marketing terakhir adalah menjaga budget agar tetap realistis. Memang, perencanaan dan strategi kreatif itu penting.
Tetapi kita semua tahu bahwa semuanya harus tetap realistis! Tanpa anggaran yang memadai, mungkin akan lebih sulit untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan.
Rencanakan uang dan sumber daya yang Anda inginkan. Rencanakan apakah Anda akan merekam sendiri dan menggunakan jasa profesional. Cari tahu apa saja bagian yang bisa dikurangi biayanya. Video marketing dengan fitur tertentu bisa jadi menghabiskan biaya lebih banyak daripada yang lain.
Konklusi
Itulah yang perlu Anda ketahui mengenai strategi membuat video marketing. Bila Anda membutuhkan jasa seputar video marketing, Anda dapat segera menghubungi Meson Digital Marketing Agency.